Image Source : Instagram
Momen pernikahan yang seharusnya menjadi hari paling berkesan, seketika berubah menjadi mimpi buruk bagi sekitar 200 pasangan. Pasalnya, mereka menjadi korban dugaan penipuan, oleh Ayu Puspita Wedding Organizer, yang saat ini tengah disorot publik.
Modus penipuan yang dilakukan cukup jelas, klien sudah membayar penuh, namun di hari-H, layanan yang dijanjikan, termasuk katering, tidak tersedia sama sekali.
Kasus ini mencuat setelah seorang pengguna Threads, @cindyangelina, membagikan cerita bahwa temannya ditelantarkan oleh WO tersebut. Ia tidak hanya bercerita, tetapi turut mengunggah video dan foto yang menunjukkan venue pernikahan tanpa kehadiran pihak WO dan seluruh meja makanan masih kosong hingga malam hari.
Unggahan itu kemudian viral, memicu ratusan korban lainnya untuk angkat suara. Banyak yang melaporkan pengalaman serupa, pembayaran lunas, tetapi layanan tak pernah diberikan.
Pada Minggu, 7 Desember 2025, ratusan korban pun mendatangi rumah Ayu, sang pemilik Wedding Organizer yang terletak di Jakarta Timur. Mereka lantas membawa Ayu ke Polsek Cipayung. Jumlah laporan yang terus bertambah membuat kasus ini akhirnya ditangani langsung oleh Polda Metro Jaya.
"Betul (dialihkan penanganannya)," ungkap Kombes Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, saat dikonfirmasi pada Rabu (10/12/2025).
Total kerugian yang dialami korban-korban Ayu Puspita Wedding Organizer, ditaksir mencapai Rp 15-16 miliar. Tetapi, pihak kepolisian mengaku belum bisa memastikan hal tersebut dan masih mencocokkan bukti transfer yang dikirim oleh para korban.
"Bukti-bukti transfer yang diterima para tersangka ini, harus dicocokkan," ujarnya.
Dalam sebuah pernyataan, Ayu mengakui bahwa manajemen keuangan WO miliknya kacau. Ia menyebut jika dana dari klien baru digunakan untuk menutupi kekurangan klien sebelumnya, pola yang identik dengan praktik gali lubang tutup lubang. Ia juga mengakui bahwa sebagian besar dana yang masuk dipakai untuk membeli sebuah rumah besar di Jakarta Timur, tempat para korban sempat mendatangi dirinya. (RWP)