Image Source : Instagram
Nikita Mirzani kembali menjalani sidang lanjutan kasus dugaan pengancaman dan tindak pidana pencucian uang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (24/9/2025). Dalam sidang kali ini, didatangkan tiga orang saksi ahli dari pihak Nikita Mirzani.
Salah satu saksi ahli adalah Frans Asisi yang merupakan ahli Linguistik sempat mengungkap fakta mengejutkan dari komunikasi sahabat Nikita Mirzani, Ismail Marzuki (Mail) terhadap Reza Gladys. Menurutnya, percakapan tersebut disinyalir menyinggung niat awal Reza untuk menemui Nikita melalui Mail.
"Dalam konteks bahasa, isi percakapan RG (Reza Gladys) dan Mail bermakna apa?" tanya salah satu tim kuasa hukum Nikita Mirzani.
"Gimana baiknya' itu berarti mau meminta tolong. Tidak menyuruh, tapi mau meminta tolong," jawab Frans Asisi di persidangan.
Menurut Frans, Reza Gladys sudah menemui kebuntuan sehingga membutuhkan bantuan dari pihak Nikita Mirzani.
"Tidak ada makna penekanan. Inti kalimat itu untuk meminta tolong. Ada semacam kebuntuan atau sesuatu yang tidak bisa diatasi. Dia lalu meminta tolong ke orang lain dan menyerahkan sepenuhnya, bagaimana jalan keluar yang dia hadapi. Dia meminta solusi karena tidak mampu," beber Frans.
Bukan hanya itu, Frans juga menilai percakapan perihal uang tutup mulut yang diberikan ke Nikita MIrzani bukan termasuk pemerasan melainkan sebagai bentuk negosiasi bisnis.
"Saya memaknai sebagai negosiasi, tawar menawar. Dalam dunia bisnis, itu sangat normal. Tidak ada makan siang gratis, semua harus ada bayarannya. Negosiasi bisnis semua berkaitan dengan uang," jelas Frans.
"Itu negosiasi, dan dari segi bahasa tidak ada yang namanya mengancam atau pemerasan. Namanya bisnis, ya saling tawar. Sangat lugas, tidak ada paksaan atau tekanan. Karena pihak lain mau menawar. Kalau merasa tertekan, dia tidak akan menyebut angka," sambungnya. (ND)