Gugata wanprestasi Nikita Mirzani ke Reza Gladys masih bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sesuai jadwal, pada Kamis, 12 Juni 2025 digelar sidang dengan agenda mediasi dari kedua belah pihak.

Dalam kesempatan tersebut, hakim mediator menyarankan agar para pihak terkait membuat proposal perdamaian demi menyelesaikan perkara wanprestasi ini. Namun, saran tersebut ditolak oleh Reza Gladys. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukumnya, Surya Bakti Batubara.

"Jadi kami tegaskan bahwa klien kami, dokter Reza saat ini patuh dan taat atas peraturan Mahkamah Agung untuk melakukan mediasi. Mediasi tentu kami laksanakan tapi dengan kami pastikan kami tidak mau berdamai," kata Surya Bakti Batubara, dikutip dari Youtube Cumicumi.

Menurut Surya Bakti Batubara, Reza Gladys mengatakan bahwa dia lebih memilih terus melanjutkan proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa perlu adanya perdamaian. Diungkapkan oleh Surya, kliennya sama sekali tak gentar melawan Nikita Mirzani.

"Tegas kami katakan bahwa klien kami tidak mau berdamai silahkan proses hukum dijalankan sebagaimana mestinya. Jadi tidak alasan takut atau tidak," tutur Surya. 

Sebelumnya, kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid juga mengungkapkan hal senada. Walaupun pihak mediator menyarankan agar ada proposal perdamaian, namun sang advokat belum berencana mengikuti saran tersebut.

"Disuruh ajukan proposal (oleh mediator), nanti kita lihat proposal itu biasanya terkait dengan usulan kita untuk penyelesaian masalah seperti apa. saya pasti terkait dengan gugatan kami yang Rp100 miliar, pasti terkait gugatan kami yang Rp4 miliar, pasti enggak akan lari dari sana," ungkap Fahmi Bachmid

Sebagai informasi, Nikita Mirzani bersama asistennya, Ismail Marzuki alias Mail Syahputra telah ditetapkan sebagai tersangka atas laporan pemerasan terhadap Reza Gladys yang diajukan 3 Desember 2024 lalu. Disebutkan bahwa Mail meminta Reza Gladys membayar Rp4 miliar sebagai kompensasi untuk Nikita Mirzani agar menghapus konten ulasan negatif produk skincare-nya. (ND)