Publik yang mengikuti dari awal dinamika penyelidikan dan penyidikan kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah Tbk., tentu ingat nama Robert Bonosusatya alias RBS. Munculnya nama Robert dalam lingkar selidik dan sidik pihak Kejaksaan Agung sempat membuat heboh sebab ia disebut-sebut sebagai orang di belakang Harvey Moeis. Namun dua kali diperiksa, Robert keluar dari ruang penyidik tanpa rompi pink.

Setelah dua kali menjalani pemeriksaan, nama Robert pun mulai sayup-sayup terdengar. Sumber cumicumi.com menyebutkan bahwa pihak penyidik Kejaksaan Agung tidak lagi fokus mengejar pengusaha berusia 61 tahun itu. Dugaan memudarnya nama Robert dari lembar penyidik Kejaksaan Agung, kian menguat setelah Kejaksaan Agung menetapkan 5 tersangka baru, tanpa Robert Bonosusatyo di dalamnya.

Diduga nama Robert muncul dari hasil penyelidikan dan penyidikan terhadap para tersangka seperti, Suparta selaku Direktur PT Refined Bangka Tin (RBT), Harvey Moeis, dan Tamron Tamsil, alias Aon. Belakangan Robert mengakui ketiga tersangka itu adalah temannya, namun menolak terafiliasi dengan ketiganya dalam bisnis timah yang terindikasi korupsi. Hal tersebut dikatakan Robert dalam sesi wawancara dengan Majalah Tempo pada Jumat, 26 April 2024 lalu.

Selain mengaku berteman dengan Harvey Moeis, Suparta dan Tamron Tamsil, Robert juga mengaku pernah meminjamkan uang kepada Suparta sebesar Rp 63,7 miliar pada tahun 2018 dan 2020. Namun Robert menegaskan bahwa pinjaman itu merupakan pinjaman pribadi Suparta, meski pencairannya melalui rekening PT Refined Bangka Tin. Robert juga mengaku tidak tahu uang pinjaman tersebut dipergunakan untuk apa oleh Suparta.

Baca di halaman selanjutnya.