Hari demi hari, jalanan Indonesia tak pernah sepi dari gelombang demonstrasi. Pertanyaannya sampai kapan suara rakyat hanya menjadi teriakan di jalanan? Mengapa para wakil rakyat seolah tak memiliki empati, justru menikmati fasilitas tinggi di tengah penderitaan masyarakat? Dan, apakah nyawa seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan yang terenggut harus menjadi pengingat pahit bahwa rakyat kecil selalu jadi korban? Di tengah panasnya situasi, Denny Sumargo memilih turun dan berbaur bersama massa. Mengapa seorang figur publik rela mengambil risiko? Apa yang sebenarnya ia lihat, hingga menyerukan agar anggota DPR segera membuka hati dan mendengarkan suara rakyat? Benarkah jika dialog tak segera dilakukan, kondisi bisa pecah, bahkan melibatkan militer, dan siapa yang paling akan menanggung kerugian?Di sisi lain, rasa duka keluarga Affan begitu dalam. Once Mekel, Rano Karno, hingga Puan Maharani datang melayat, namun... apakah kehadiran mereka cukup untuk mengobati luka? Dan ketika Presiden Prabowo akhirnya bersuara, meminta semua pihak segera menahan diri dan mengendalikan keadaan... muncul pertanyaan baru: apakah suara Presiden mampu meredam gejolak? Atau justru, kemarahan rakyat sudah terlanjur membara?