Rasa haru biru hadir menyeruak dari aksi Luna Maya dan Maxime Bouttier pada momen rangkaian pernikahan mereka di Bali sebelum akad nikah, 7 Mei 2025. Pasalnya, Luna Maya dan Maxime rupanya menghadirkan mendiang ayah Luna Maya, dan Maxime juga bertekad menghadirkan sosok mendiang ibundanya pada momen penting keduanya. Caranya terbilang unik, sebagaimana diungkap oleh sahabat Luna Maya, Asri Welas kepada awak media kemarin (9/5) hal itu merujuk pada kain dan gaun yang dikenakan Luna Maya, yang rupanya bergambar wajah ibunya, satu-satunya lukisan peninggalan almarhum ayah Luna.
Demikian juga halnya dengan Maxime. Ketika proses Melukat digelar, sebagai bagian dari tradisi Jawa warisan almarhum ayah Luna, dan juga Almarhumah ibunda Maxime. Maka, tradisi sebelum akad nikah seperti siraman, sungkeman, dodol dawet, hingga melukat pun digelar. Lantas, seperti apa proses tradisi Jawa tersebut dijalani Luna dan Maxime? Apa makna tradisi tersebut bagi kehidupan rumah tangga Luna dan Maxime ke depan? Seperti apa pula Luna dan Maxime menjelaskan makna di balik gambar yang ada pada kain yang mereka kenakan saat melukat dan gaun yang dikenakan Luna pada malam resepsi?
DILARANG MENGGUNAKAN KONTEN CUMICUMI.COM TANPA IZIN