Image Source :
Belakangan ini ramai di media sosial perihal
beredarnya data dair Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang
dijual dengan harga US$ 121.000 atau nyaris Rp 2 miliar. Penjualan data itu
dibocorkan di BreachForums dan diunggah pengguna X.
"Dijual Data Kementerian Komunikasi dan Informatika," ucap akun X (dahulu Twitter) @FalconFeedsio.
Akun tersebut juga menyebut data Kemenkominfo dalam laman website (http://kominfo.go.id), yang memuat data pribadi, sistem keamanan lisensi perangkat lunak, dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional (PDN) dari tahun 2021 hingga 2024.
"Dijual seharga US$ 121.000," ucap akun itu.
Lebih lanjut cuitan itu juga menjelaskan sampel data yang akan didapat meliputi informasi lisensi perangkat lunak, nomor identitas pribadi (NIK), dan nomor perbankan.
"Samples include, software license information, personal ID numbers (NIK), bank account details, and banking numbers," tulis akun itu.
Sementara, warganet lain mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya.
"Budi mundur," ucap warganet lain menimpali.
Warganet lain menyayangkan peretasan data di Pusat Data Nasional (PDN) terjadi hingga adanya kabar data Kemenkominfo yang dijual di internet. Padahal, menurut warganet itu banyak sumber daya manusia (SDM) di Indonesia yang pintar akan dunia digital dan informatika.
"Yang jago padahal banyak di Indonesia dan ada banyak cyber army yang pintar dan cerdas. Mereka berhak untuk mendapatkan tempat di Kemenkominfo," pungkas warganet.
(Dnd)