Image Source : youtube.com/alvininlove
"Aku pengen
share aja di film ini karena setiap orang kan pasti punya luka ya." Tukasnya.
Rudi yang terkenal dengan film-film yang mengarah tentang kebatinan, perjalanan spiritual juga menuturkan alasannya tertarik dengan genre demikian.
"Sayang kalau kita bikin film yang sekadar hiburan ya, enaknya kita bikin film yang bisa menjawab kegelisahan-kegelisahan kita kan." Tuturnya.
Sayap-sayap Patah, Mengejar Matahari, Primbon, 13 The Haunted seolah mampu mengantarkan pecinta film akan seperti apa pemikiran sang sutradara itu.
"Bikin film itu udah ga kayak dulu sekedar asik nih. Tapi sekarang bikin film itu udah kayak perjalanan spiritual. Karena kadang-kadang ada yang mau kita lakukan tapi nggak bisa kita lakukan di luar film." Jelasnya.
Rudi juga meminta para pemain Saat Menghadap Tuhan untuk melakukan improvisasi guna menguatkan dialog yang ada di dalam film tersebut.
"Kayak film Saat Menghadap Tuhan itu gue suruh pemain untuk improv, 'find your own dialogue. Nanti gue rekam' jadi ada bagian yang dia marah ke anaknya kok itu kayak gue sama anak gue ya? Sebegitu jahatnya berarti mulut gue? Akhirnya tanpa kita sadari film itu jadi cerminan hidup kita gitu. Ketika orang ngasih hatinya itu menurut gue jadi lebih berasa gitu." Pungkasnya.
(Dindi)