Baru-baru ini, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Mashudi memberikan klarifikasi bahwa Ammar Zoni tidak terlibat dalam kasus peredaran narkoba di Rumah Tahanan (rutan) Salemba. Dia juga menyebut bahwa kasus yang menyeret Ammar sudah terjadi cukup lama yaitu pada Januari 2025.

Disebutkan pula bahwa kala itu para petugas lapas sedang melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan. Kemudian petugas menemukan barang bukti berupa satu linting ganja dari sebuah kamar yang berisi tujuh orang, termasuk Ammar Zoni.

"Jadi seperti kami sampaikan, kasus masalah Ammar Zoni pada bulan Januari, udah lama yang lalu. Dan ini pada saat kegiatan pemeriksaan, penggeledahan rutin yang dilakukan oleh Kalapas Rutan satu bulan dua kali. Pada saat penggeledahan, satu kamar ada tujuh orang, salah satunya adalah Ammar Zoni. Ditemukanlah itu ganja satu linting," kata Mashudi.

Bukan hanya itu, Mashudi juga mengatakan bahwa kasus Ammar Zoni tersebut bukan merupakan peredaran narkoba di lapas namun hasil dari penggeledahan yang dilakukan secara rutin. Diduga barang haram tersebut bisa masuk ke lapas yakni pada saat jadwal kunjungan.

"Dari hasil pemeriksaan yang salah satunya ini pada saat ada kunjungan. Jadi ada kunjungan salah satunya diselipkan itulah (ganja) ya. Salah satu petugas kita barangkali lengah," ujar Mashudi.

Terkait pernyataan Marshudi, adik Ammar Zoni yaitu Aditya Zoni memberikan respon. Melalui unggahan di Instagram story, Adit lantas mempertanyakan alasan sang kakak akhirnya tetap dipindahkan ke Nusakambangan jika tidak terbukti sebagai pengedar.

"Terus kenapa harus dibawa ke NK (Nusakambangan) pak?" tulis Aditya Zoni.

Oleh karena itu, aktor berusia 25 tahun itu lantas meminta agar Ammar Zoni segera dikembalikan dari Nusakambangan.

"Tolong dikembalikan abang saya pak!" tulis Aditya Zoni.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ammar Zoni telah dipindahkan ke Nusa Kambangan pada 16 Oktober 2025. Hal tersebut lantaran mantan suami Irish Bella itu dikategorikan sebagai warga binaan berisiko tinggi sehingga harus dijaga ekstra ketat. (ND)