Image Source : VOI / Detik
Kawasan Blok M yang sempat ramai dan menjadi salah satu destinasi hiburan anak muda mendadak menjadi sepi seiring banyaknya kafe dan restoran yang memutuskan untuk menutup usahanya. Hal ini rupanya lantaran kenaikan harga sewa kios di kawasan Blok M, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebagai informasi, harga sewa kios di Blok M naik dari Rp2 juta per bulan menjadi Rp15 juta per bulan, kabar ini lalu viral di media sosial. Hal ini yang membuat banyak pemilik kios memilih menutup usaha mereka dan membuat Kawasan Blok M sepi.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akhirnya buka suara. Menurutnya, ada kerja sama antara PT MRT Jakarta sebagai pengelola kawasan Blok M dengan pihak swasta. Oleh karena itu, dia meminta Direktur Utama (Dirut) MRT Jakarta, Tuhiyat agar membatalkan kerjasama tersebut lantaran dinilai memberatkan pemilik UMKM di Kawasan Blok M.
"Bagi saya UMKM itu menjadi lebih utama dalam kondisi seperti ini. Nggak boleh kemudian ketika masyarakat yang datang di Blok M ramai, kemudian pengelola ataupun kooperasi yang mengelola itu menaikkan semena-mena. Jadi kalau tidak bisa ditertibkan saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri," kata Pramono Anung, dikutip dari akun Instagram @.rumpi_gosip.
Pramono Anung juga menegaskan bahwa menurutnya pertumbuhan ekonomi yang baik dari UMKM di Kawasan Blok M sebaiknya bisa dikelola dengan baik. Jika diperlukan, sebaikan kerjasama tersebut dibatalkan demi mendukung pertumbuhan ekonomi UMKM agar kembali naik.
"Karena bagi saya pribadi untuk UMKM itu menjadi prioritas agar mereka bisa menjalankan usahanya dengan baik. Dan ini kan ekonomi sedang mengeliat, di Blok M sedang baik. Jadi kalau memang tidak bisa ya dibatalkan aja dan dikelola sendiri. Tidak perlu pakai kerjasama," tegasnya. (ND)