Sidang kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang Kesehatan yang menyeret artis Jonathan Frizzy kembali digelar di Pengadilan Negeri Tangerang, pada 13 Agustus 2025. Dalam sidang tersebut, Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta bernama Toni Sagala sebagai saksi.

Di hadapan hakim, Toni Sagala menjelaskan bahwa keberadaan 100 etomidate sudah direncanakan oleh ketiga terdakwa, termasuk Jonathan Frizzy atau yang akrab disapa Ijonk. Toni Sagala juga mengungkapkan bahwa komunikasi ketiga terdakawa terjadi sebelum mereka berangkat dari Malaysia menuju Bandara Soekarno Hatta. 

"Keberadaan 100 etomidate itu memang sudah direncanakan oleh ketiga terdakwa: Evan, Ijonk, dan Erna lewat WhatsApp Group. Dalam grup itu diinfokan bagaimana proses dan kepada siapa barang-barang tersebut akan diserahkan. Bahrun tidak ada, karena dia yang selalu melapor kepada Erna," kata Toni Sagala.

Menanggapi kesaksian tersebut, Ijonk membantah tuduhan yang mengatakan dirinya membawa 50 vape. Pasalnya, kekasih dari Ririn Dwi Ariyanti itu hanya menerima 10 piece saja.

"Saya dari yang awalnya (bawa) 50, cuma terima 10 piece saja. Itupun saya tidak tahu apa isinya," ujar Jonathan Frizzy.

Usai sidang, Jonathan Frizzy kembali menegaskan bahwa dirinya akan bersikap kooperatif selama kasusnya bergulir. Aktor berusia 43 tahun itu juga berharap, masalah ini segera menemukan titik terang. 

Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum mendakwa Jonathan Frizzy dan tiga terdakwa lainnya, ER, BTR, dan EDS atas Pasal 435 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Jika terbukti bersalah, Jonathan Frizzy terancam pidana penjara maksimal 12 tahun atau pidana denda paling banyak Rp 5 miliar rupiah. (ND)