Polemik hak cipta di industri musik tanah air yang belakangan kerap melibatkan para pencipta lagu dan penyanyi, kini menyeret Lesti Kejora dalam laporan hukum. 

Lesti dilaporkan oleh pencipta lagu Yoni Dores ke Polda Metro Jaya pada Minggu (18/5/2025) atas dugaan pelanggaran hak kekayaan intelektual (HAKI), usai mengcover lagu ciptaan Yoni Dores yang berjudul 'Ranting Kering'.

Dilaporkannya Lesti Kejora, tentu sukses menarik perhatian sejumlah kalangan, tak terkecuali praktisi hukum, Toni RM. Menurutnya, sebelum menentukan apakah Lesti Kejora benar melanggar hukum atau tidak, perlu ditelaah lebih dulu, pasal apa yang dilaporkan untuk menjerat bintang dangdut tersebut.

"Kita harus tahu dulu, Lesti Kejora dilaporkan atas pasal apa, undang-undang apa," ujar Toni RM.

Diketahui, melalui kuasa hukumnya, Yoni Dores melaporkan Lesti Kejora atas Pasal 113 juncto Pasal 9 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, terkait Hak Cipta. Tanpa menyebutkan nomor ayat. Toni RM pun mencoba menerjemahkan dan menilai jika belum tentu Lesti Kejora dapat terjerat tuntutan tersebut.

"Kalau dihubungkan dengan yang dituduhkan ke Lesti, (video cover) itu ada muncul di YouTube. Apa Lesti bisa kena? Belum tentu. Apakah channel YouTube-nya punya Lesti? Kalau bukan punya Lesti, dia tidak bisa kena," ungkap Toni RM.

Mengetahui tipisnya kemungkinan Lesti Kejora terjerat kasus pelanggaran hak cipta, membuat Toni RM mengimbau, agar pihak pelapor lebih dulu memahami pasal yang dituduhkannya terhadap istri dari Rizky Billar tersebut.

"Seharusnya sebelum melaporkan itu, harus diteliti dan dipahami dulu UU Hak Cipta. Karena dalam hal ini yang dapat dipidana adalah orang yang mengkomersilkan."