Kiky Saputri menjadi salah satu public figure yang tengah dicari saat ini. Pasalnya, komika yang selama ini dikenal kerap me-roasting pejabat tanah air mendadak hilang di tengah aksi protes masyarakat atau tindakan DPR RI yang ingin mengabaikan putusan MK dan akan merevisi UU Pilkada.

Sadar kemunculannya dinantikan warganet, akhirnya Kiky Saputri pun muncul. Melalui akun Instagram miliknya, wanita berusia 31 tahun ini mengunggah foto background hitam ditambah emoji tangan simbol love dan bendera merah putih. Menurutnya dia punya cara lain dalam mencintai Tanah Air.

"Semua pasti mencintai Negaranya. Semua punya cara untuk menunjukkan rasa cinta pada Negaranya. Yang akan berjuang di jalan, semangat dan harus selamat. Hati-hati, jangan mudah terprovokasi, dan tetap jaga keselamatan diri," tulis Kiky Saputri.

"Doakan kami untuk berjuang lewat jalur dalam. Caranya berbeda, tapi tujuannya sama. Untuk mengembalikan marwah Negara Indonesia tercinta," sambungnya lagi.

Namun unggahan Kiky itu tak langsung percaya oleh warganet. Beberapa ada yang mencibir Kiky karena dinilai terikat kerja dengan bosnya. Terlebih, banyak yang merasa bahwa Kiky cukup dekat dengan Kaesang bahkan bekerja di bawah perusahaannya. Sehingga membuatnya tak lagi kritis terhadap pemerintah.

"Suaraku terikat kontrak," komentar netizen ngakak.

"Yaelah ki ki, di lapor pak aja lu nyindir nyindir ayah nyariin kerja anaknyalah, nyanyi paman ku dari MK, gak taunya lu ikut di dalamnya, mental money," sindir netizen lain.

"Dulu aja berani roasting pejabat. Eh ini ada masalah konstitusi indonesia diabaikan kok diem diem aja? Gak berani kah ky? Melempem ah udah setim sama anak pak lurah," komentar yang lainnya.

Walau begitu, tidak sedikit pula netizen yang menitip pesan pada Kiky Saputri agar menyampaikan keluhan masyarakat ke bosnya.

"Ky walaupun lu gak ikut turun langsung kelapangan tapi seenggaknya lu bisa mewakili suara rakyat indonesia ini langsung face to face karna lu dekat dengan mereka," pinta netizen.

"Tolong bilangin lah ke bosnya jangan suka ngubek-ngubek konstitusi. Ini negara demokrasi bukan negara dinasti kerajaan," tambah netizen.

"Tolong bilangin ke bosnya, ga usah maksa jadi kepala daerah sampai ngubah ngubah aturan," kata netizen senada.

"Ditunggu Kak, apakah kedekatan dengan para orang-orang dalam berpengaruh terhadap negara," komentar netizen lainnya. (ND)