"Saya nggak tahu apakah ini tindakan pertamanya atau sebelumnya pernah dia lakukan dan enggak ketahuan, tetapi Pak Polisi bilang nanti akan coba didalami lagi kepada tersangka, yang jelas tindakan ini sebagai tindakan yang kejam dan sangat tidak berperikemanusiaan. Sehingga saya sangat mengecam kejadian ini," terangnya.

Diakui Aghnia, dirinya dan keluarga juga menyerahkan proses hukum ART-nya ini kepada pihak Kepolisian. Bahkan Aghnia mengaku akan juga meminta pertanggungjawaban pada agen penyalur ART.

"Saya serahkan pada yang berwajib apakah nanti akan juga menuntut agen penyalurnya. Karena agensinya bukan main-main dan agensinya sangat besar di Indonesia, bahkan memiliki cabang di luar negeri jadi keputusannya kita serahkan ke polisi," pungkasnya.

Sebelumnya, ART berinisial IPS ditangkap oleh petugas kepolisian Polresta Malang Kota akibat dugaan penganiayaan yang dilakukannya kepada anak Aghnia yang berusia 3 tahun.

Dalam aksinya, IPS melakukan kekerasan dengan melakukan pemukulan menggunakan buku, menyiram dengan minyak gosok, dan melakukan pemukulan dengan bantal, serta menindih tubuh korban yang terekam dalam kamera pengamas CCTV.

(Dnd)