Image Source : google
Berdasarkan pernyataannya, polisi mencurigai adanya kompleks penganiayaan dan penyakit mental lainnya yang menyebabkan kejahatan tersebut.
Menurut keterangan keluarga, Choi putus sekolah di tahun pertamanya karena fobia sosial, atau gangguan kecemasan sosial. Dia kemudian didiagnosis menderita gangguan kepribadian skizoid sekitar tahun 2020 tetapi tidak mendapat perawatan yang tepat.
Sejak berhenti sekolah, Choi menghabiskan waktu tinggal di rumah atau melakukan pekerjaan paruh waktu. Tersangka, yang masih tinggal bersama keluarganya pada saat kejahatan itu terjadi, belum lama ini mulai bekerja untuk sebuah perusahaan jasa pengiriman sebagai pengantar.
Akibat kejadian memilukan tersebut, tak sedikit warga yang tinggal di Korea Selatan merasakan keresahan yang luar biasa besar. Mereka bahkan memilih untuk diam di dalam rumah dibandingkan dengan keluar rumah. (Dindi)