Image Source : youtube.com/@cumicumicom
Kasus kopi sianida yang telah merenggut nyawa Wayan
Mirna Salihin pada tahun 2016 silam tak henti-hentinya memberikan fakta-fakta baru
yang menuai sorotan masyarakat. Terbaru, adalah pengakuan mengejutkan dari Reza
Indragiri, seorang Psikolog Forensik yang kala itu vokal menyuarakan keraguannya.
Ketika ditemui Cumicumi baru-baru ini, Reza mengungkapkan bahwa terdapat
upaya penyuapan terhadap dirinya setelah ia muncul di muka publik.
"Pada mada tujuh tahun yang lalu itu, memang harus saya akui ada sekian banyak pihak yang tampaknya tidak begitu gembira dengan kehadiran saya di ruang publik, berbagi perspektif keilmuan, sebagai misal ada pihak yang mencoba memaksa saya untuk bungkam dengan cara memasukkan uang, dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab ke dalam tas saya" ujar Reza Indragiri, di kawasan Jakarta Selatan (23/10)
Terkejut akan upaya penyuapan ini, Reza Indragiri pun sigap dan melaporkannya ke KPK. Ia mengaku, pihak KPK menanggapi hal ini dengan serius, mereka bahkan mengirimkan satu tim, hanya untuk mengkonfirmasi adanya segepok uang yang muncul secara misterius dalam tas Reza Indragiri.
"Ketika hal itu saya komunikasikan ke Komisioner KPK, yaitu Pak Laode Syarif, beliau bersepakat dengan saya, bahwa ini situasi yang harus dianggap tidak wajar. Karena itulah kemudian KPK mengirim satu tim untuk mengambil barang dari dalam tas saya, yang sudah dimasukkan uang ternyata oleh pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut" lanjutnya
Baca Juga: Dituding Membela Jessica Wongso, Fristian Griec Berikan Jawaban Tegas
Hal ini pun menimbulkan pertanyaan besar di benaknya. Apalagi mengingat dirinya yang tidak memiliki peran langsung dalam kasus ini. Yang ia takutkan adalah, hal ini juga terjadi kepada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses persidangan.
"Logikanya adalah, kalau saya yang notabene tidak punya sangkut paut dengan kasus ini, ternyata diberikan uang, maka dikhawatirkan bahwa praktek menjijikkan serupa juga dilakukan terhadap oknum-oknum penegakan hukum" sambungnya
Rupanya, upaya penyuapan bukanlah satu-satunya cara yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab ini untuk menutup mulut Reza. Karena, kala itu Reza Indragiri juga mendapatkan telepon dari seorang sosok penting negeri ini yang memintanya untuk diam. Sayangnya, ia masih enggan membeberkan siapa sosok ini.
"Situasi yang lain adalah, ketika ada orang penting, pejabat di salah satu lembaga negara, punya pangkat, yang menyampaikan intimidasi lewat telepon kepada saya yang isinya pun sama, yaitu ringkasnya meminta saya untuk diam dan tidak lagi berbicara" tambahnya lagi
Tetapi ia memberikan sedikit bocoran, bahwa sosok penting ini juga menghubunginya ketika kasus pembunuhan terhadap Brigadir J ramai dibicarakan masyarakat.
"Uniknya adalah, orang yang mengirim intimidasi ini ternyata sekian tahun kemudian yaitu pada kasus Ferdy Sambo, kembali menelpon saya dengan maksud yang sama, memaksa saya untuk diam" ungkapnya (FR)