logo shopcumi
  • Cumi Celebs
  • 6 tahun yang lalu

Gading Nangis Saat Nyanyi, Roy Marten: Artinya Anak Saya Normal

Image Source :

































Gading Marten tertangkap kamera tengah menangis saat menyanyi di sebuah kafe bersama teman-temannya. Diduga lagu yang dinyanyikan Gading adalah curahan hatinya yang terpendam. Tentang tangis sang anak, Roy Marten menganggap wajar dan normal.

gading-marten-1.jpg

“Lho manusia itu kan, tadi ada saatnya ketawa ada saatnya menangis. Mungkin itu saatnya menangis. Itu artinya anak saya normal, lengkap sebagai manusia dan laki-laki menangis itu sah. Tadi saya debat sama Astrid, 'nggak', 'sah, laki-laki menangis itu sah', tapi tidak cengeng, ini kan bukan cengeng,” jelas Roy saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).

Roy meminta Gading kembali berbahagia dengan kekasih barunya. Karena masa-masa sedih sudah berakhir dan saatnya Gading kembali bergembira.

BACA JUGA, Gading Diisukan Pacari Dokter Cantik, Roy Marten Bahagia Luar Biasa

“Ada saatnya bersedih, ada saatnya bergembira, ada saatnya menari. Semuanya indah pada waktunya. Saya kira saat ini mulai bergembira, mulai nyanyi, sorak-sorak bergembira,” lanjutnya.

Gading mungkin sedang bahagia, karena ia dikabarkan punya pacar baru. Roy mendukung, bahkan ia berharap sang anak mendapatkan wanita yang mau menua bersama.

roy-marten-1.jpg

“Iya, wong duren (duda keren). Ya bersyukur bahwa ternyata anak saya masih laku. Dari pada nggak ada yang mau, sedih juga sebagai seorang bapak. Oke banyak yang datang, banyak pilihan tapi pilih yang paling cocok. Sekali lagi perkawinan bagaimana cara menghadapi tua bersama,” tutupnya. O gun/nov

related articles
Kompak Meski Telah Cerai dari Gading Marten, Gisella Anastasia Bocorkan Rahasianya

  • Hot News
  • 2 minggu yang lalu
Ariel NOAH Singgung Soal Transparansi Royalti di Tengah Polemik UU Hak Cipta

  • Hot News
  • 1 bulan yang lalu
Proyek IKN Disebut Akan Dihentikan Lantaran Anggaran Diblokir, Perwakilan Istana Buka Suara

  • Viral
  • 3 bulan yang lalu