Image Source : Instagram
Kasus meninggalnya Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) memang cukup menyita perhatian di jagat maya. Pasalnya, mahasiswa berusia 22 tahun itu diduga mengalami perundungan atau bullying hingga membuatnya mengakhiri hidup.
Terkait kasus ini, polisi telah memeriksa 19 orang saksi untuk mengusut kasus meninggalnya Timothy Anugrah Saputera. Dari hasil pemeriksaan, menunjukkan kecil kemungkinan bahwa Timothy mendapatkan perundungan.
"Dari 19 saksi yang kami mintai keterangan, bahkan sampai tadi malam terakhir bertemu dengan sahabat korban, mereka rata-rata menyampaikan bahwa korban ini orangnya pintar. Kemudian, berbicara itu sangat berbobot. Jadi, rekan-rekannya itu segan, malahan," kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan, dikutip dari Instagram @rumpi_gosip.
Bukan hanya itu, Laksmi Trisnadewi Wieryawan juga meyebut bahwa Timothy adalah sosok mahasiswa yang berprinsip. Sehingga dia bukan tipe orang yang bisa mudah di-bully oleh teman-temannya.
"Kemudian kalau untuk menjadi korban pem-b***ly-an, dari teman-temannya pun merasa itu sangat kecil sekali kemungkinannya terjadi. Karena korban ini orang yang berprinsip sekali. Jadi bukan tipe-tipe yang akan mudah di b*lly seperti itu. Itu pengakuan dari beberapa saksi yang kami mintai keterangan," sambungnya.
Namun, pernyataan ini justru menuai beragam komentar dari warganet. Tidak sedikit yang penasaran alasan beberapa orang yang dituding melakukan bullying kepada Timothy membuat video permintaan maaf, jika mereka tidak melakukan hal tersebut.
"Kalo buka bullying kenapa pada minta maaf?" tulis akun @fpu***.
"Gabisa percaya. Cctv aja ga ada," komentar akun @nin***.
"Ditutupi kampus pasti biar tidak berlarut ð¢," timpal akun @the***. (ND)