Image Source : Antara / Kompas
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Puan Maharani, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara. Ada 22 orang meninggal dan 10 masih hilang imbas dari musibah tersebut.
Oleh karena itu, Puan meminta pemerintah agar segera melakukan langkah-langkah nyata. Ia mengingatkan Pemerintah untuk memastikan masyarakat terdampak segera mendapat bantuan. Termasuk masyarakat yang berada di tempat pengungsian.
"Kita harap proses evakuasi yang masih dilakukan tim SAR berjalan dengan lancar. Setiap kebutuhan masyarakat terdampak harus menjadi perhatian Pemerintah. Pemberian bantuan logistik jangan sampai terlambat, dan area tempat pengungsian harus dipastikan kenyamanannya," kata Puan Maharani, dikutip dari Instagram @.rumpi_gosip.
Bukan hanya itu, Pemda diminta untuk menyiapkan tenaga ahli untuk menyembuhkan trauma bagi warga yang terdampak dari musibah ini.
"Dan Pemda beserta stakeholder terkait perlu juga menyiapkan layanan trauma healing bagi warga. Bencana alam tidak pernah mudah untuk dilalui, apalagi bagi mereka yang kehilangan," sambung Puan.
Selain itu, putri dari mantan presiden Megawati Soekarno itu juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi yang saling bersinergi. Terutama saat penanggulangan bencana yang masih memerlukan evakuasi bagi warga.
"Hindari ego sektoral, pastikan keselamatan masyarakat yang paling utama," tegas Puan.
Lebih lanjut, Puan mendorong dilakukannya rekonstruksi jalan nasional dan jembatan yang rusak berat, dengan sistem 'build back better' agar tahan bencana, untuk penanggulangan infrastruktur. DPR akan memantau seluruh proses hingga keadaan kembali normal.
"Segera relokasi sementara sekolah dan jalur alternatif logistik, agar pemulihan pendidikan dan ekonomi tidak tertunda. Sekali jalan terputus, sekolah tak bisa diakses, petani dan UMKM tak bisa angkut hasil. DPR akan mengawal setiap meter jalan, setiap anak kembali ke sekolah, setiap petani bisa angkut lagi hasil panen," ungkap Puan. (ND)