Sandra Dewi belum lama ini dikabarkan telah mengajukan keberatan sejumlah aset miliknya Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Pasalnya, meski Sandra Dewi diketahui merupakan aktris papan atas, namun sejumlah asetnya ikut disita oleh Kejaksaan Agung lantaran diduga menikmati hasil korupsi suaminya, Harvey Moeis.

Namun, baru-baru ini sang aktris dikabarkan telah mencabut gugatan keberatan atas penyitaan aset-aset mewahnya. Hal itu pun mendapat tanggapan dari Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Andy Saputra. Menurutnya, hal ini tidak serta merta menutup pintu bagi sang aktris untuk kembali mengajukan perlawanan hukum.

"Ya, karena ini sifatnya permohonan dan belum masuk pokok perkara, maka masih diberikan peluang kepada siapa, dalam hal ini Sandra Dewi untuk mengajukan kembali, mengajukan keberatan, seperti itu," ungkap Andy Saputra.

Artinya, pencabutan gugatan ini lebih bersifat prosedural dan belum menyentuh substansi sengketa aset. Sehingga tidak menghilangkan hak hukumnya untuk menggugat di masa depan. Walau begitu, pihak Sandra Dewi telah menyampaikan bahwa alasan kliennya mencabut gugatan lantaran bentuk penghormatan terhadap putusan hukum suaminya yang telah inkrah.

"Seperti yang disampaikan tadi dalam sidang, alasan pencabutan adalah pihak pemohon menghormati putusan Harvey Moeis yang dalam hal ini sudah inkrah, seperti itu," jelas Andy Saputra.

Walau begitu, untuk saat ini dengan dicabutnya gugatan tersebut, maka proses selanjutnya terkait aset-aset tersebut sepenuhnya berada di tangan Kejaksaan Agung sebagai eksekutor. Namun, untuk nasib aset-aset fantastis itu, termasuk apakah akan dilelang untuk mengembalikan kerugian negara, juga menjadi wewenang penuh dari pihak kejaksaan.

"Soal lelang dan sebagainya itu kewenangan Kejaksaan," pungkasnya. (ND)