Pemindahan Ammar Zoni ke Nusa Kambangan memang masih menjadi sorotan publik. Ada yang pro dan kontra atas keputusan ini. Namun, belakangan muncul rumor yang menyebut bahwa Ammar dipindahkan ke Nusa Kambangan bukan lantaran melakukan peredaran narkoba.

Belum lama ini, Direktur Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan (PAS) Brigjen Pol P Mashudi mengatakan bahwa kasus Ammar Zoni ini bukanlah peredaran narkoba seperti yang sudah diperbincangkan di media sosial. 

"Jadi sebetulnya kami sampaikan, kasus masalah Ammar Zoni pada bulan Januari udah lama yang lalu, dan ini pada saat kegiatan pemeriksaan penggeledahan rutin yang dilakukan oleh baik itu Kalapas, Rutan satu bulan dua kali. Pada saat penggeledahan saat itu satu kamar ada tujuh orang salah satunya Ammar Zoni," kata Mashudi.

Mashudi juga menjelaskan bahwa Ammar Zoni dan lima tersangka lain sempat menjalani pemeriksaan di Polsek Cempaka Putih selama 40 hari. Meskipun saat ini, keenam tersebut sudah resmi dipindahkan ke Nusa Kambangan, namun Mashudi menegaskan bahwa temuan zat terlarang di Rutan Salemba tersebut bukan lantaran peredaran narkoba namun merupakan hasil Razia rutin.

"Itu hasil razia rutin yang dilakukan petugas-petugas kita, ini salah satunya miss kita luruskan di sini, bukan untuk peredaran narkoba, namun itu hasil dari penggeledahan yang dilakukan secara rutin seluruh Indonesia Lapas dan Rutan itu 1 bulan dua kali. Itu," jelas Mashudi.  

Lebih lanjut, Mashudi mengakui petugas kecolongan dalam melakukan pengawasan sehingga barang terlarang ini bisa beredar di lingkungan rutan. Diduga barang itu diselipkan ke narapidana ketika jam besuk berlangsung. 

"Dari hasil pemeriksaan kita yang salah satunya ini, ini pada saat ada kunjungan, salah satunya diselipkan itulah, petugas kita barang kali lengah begitu saat jam besuk, itu diselipkan," pungkasnya. (ND)