Nama Didi Riyadi mendadak menjadi perbincangan usai mengeluhkan kenaikan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) sebesar 54 persen di apartemen tempat tinggalnya di kawasan Terogong, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. 

Bukan hanya Didi, banyak penghuni apartemen lain yang menolak kebijakan tersebut lantaran merasa kenaikan IPL itu terlalu besar. Terlebih, fasilitas bersama seperti lift di apartemen tersebut kerap mengalami kerusakan. Tak ayal, penolakan itu kemudian memicu cekcok dengan pengelola apartemen.

"Lift di sini bolak-balik rusak. Akibatnya, lift tersebut sempat memakan korban," ujar Didi Riyadi, dikutip dari Youtube Cumicumi.

Drummer band Element juga sempat membeberkan bahwa korban yang merupakan penghuni apartemen tersebut diketahui mengalami cedera serius di bagian kaki lantaran lift terjun bebas dari lantai atas ke dasar. Tak hanya menderita cedera fisik, korban juga mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

"Kalau sampai ada yang kehilangan nyawa, siapa yang mau tanggung jawab? Kami di sini bicara dua aspek: kenyamanan dan keamanan. Itu PR besar yang tidak pernah diselesaikan," ujarnya menambahkan.

Tak hanya soal lift, Didi Riyadi juga menyinggung fasilitas apartemen lain yang ternyata terbengkalai. Seperti peralatan gym yang tidak pernah diganti selama 10 tahun. Tak ayal Didi Riyadi pun mengkritisi pengelolaan keuangan apartemen tersebut

"Contohnya gym, dari saya pertama tinggal di sana 10 tahun lalu sampai sekarang, alatnya masih itu-itu saja. Dari bagus sampai rusak, tidak pernah ada peremajaan. Apartemen ini punya uang, tapi kenapa tidak ada perbaikan? Ke mana dananya?" pungkasnya. (ND)