Belum lama ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis beberapa produk skincare berbahaya yang salah satu diduga milik Reza Gladys, Glafidsya Glowing Booster Cell. Terkait hal tersebut, manajemen klinik kecantikan milik Reza Gladys akhirnya memberikan klarifikasi.

Melalui kuasa hukum Reza Gladys, Surya Batubara, mengakui bahwa Glafidsya Glowing Booster Cell memang tidak memiliki ijin BPOM. namun, dia menegaskan bahwa Glafidsya Glowing Booster Cell bukan alat namun jenis treatment yang ditawarkan di klinik kliennya.

"Kalau yang bulan November itu hanya disebutkan bahwa Glafidsya Glowing Booster Cell itu tida ada izin BPOM-nya, itu betul. Glafidsya Glowing Booster Cell bukan alat ya. Itu adalah treatment atau Bahasa Indonesianya tindakan. Kalo treatment gak ada BPOM, adanya Departemen kesehatan," kata Surya Batubara, dikutip dari Youtube Cumicumi.

Surya Batubara pun menegaskan bahwa tindakan medis kecantikan seperti Glowing Booster Cell bukan wewenang BPOM. Lantaran itu bukan produk kosmetik.

"Jadi kalau yang November, yang saya bahas sekarang ini adalah yang bulan November 2024, dan tindakan itu pun sudah dihentikan sejak Mei 2024, sebelum BPOM mengeluarkan itu di bulan November. Mei itu terakhir dilakukan Glowing Booster Cell karena tidak terlalu untungkan," imbuhnya.

Sementara itu,  bukan hanya menggunakan alat suntik, BPOM juga menemukan ketidaksesuaian pada nomor registrasi produk antara kemasan lama dan bar. Praktik ini diduga sebagai bentuk manipulasi data produk tanpa melalui proses uji ulang sesuai prosedur. Jika terbukti bersalah, Reza Gladys terancam pidana maksimal 12 tahun penjara atau denda hingga Rp5 miliar. (ND)