Konflik dugaan pelanggaran hak cipta yang tengah menjadi sorotan belakangan ini diketahui juga harus dialami Vidi Aldiano. Penyanyi berusia 35 tahun dituntut senilai Rp24,5 miliar oleh pencipta lagu Nuansa Bening, Keenan Nasution dan Rudi Pekerti.

Keenan Nasution dan Rudi Pekerti mengungkapkan bahwa mereka bukan hanya meminta ganti rugi senilai Rp24,5 miliar namun juga penyitaan rumah Vidi Aldiano di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Menuru kuasa hukum mereka, Minola Sebayang, jumlah tersebut merupakan hasil kalkulasi atas penampilan komersial Vidi Aldiano saat membawakan Nuansa Bening tanpa izin.

"Itu bukan angka yang tiba-tiba muncul. Angka itu berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Hak Cipta. Kalau pengamen nyanyi, itu bukan komersial. Tapi kalau nyanyi di acara pernikahan atau konser, itu jelas komersial. Dan itu harus ada izin dari pemilik lagu," ujar Minola Sebayang.

Terkait permintaan penyitaan rumah milik Vidi, Minola menjelaskan hal itu merupakan langkah hukum yang lazim dalam perkara perdata. Penyitaan biasanya bertujuan sebagai penjamin putusan pengadilan bisa dieksekusi jika gugatan dimenangkan.

"Permintaan sita jaminan itu wajar. Ini untuk memastikan jika tergugat kalah dan wajib membayar ganti rugi, maka ada jaminan agar putusan pengadilan tidak sia-sia," jelas Minola.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Rudi menjelaskan bahwa konflik ini bermula saat ayah Vidi, Harry Kiss, meminta izin untuk menggunakan lagu Nuansa Bening dalam album Vidi di tahun 2008. Saat itu izin memang telah diberikan. Namun, setelahnya tidak ada lagi komunikasi atau kesepakatan baru.

"Pada 2008 ada permintaan izin dari Harry Kiss untuk memakai lagu Nuansa Bening dalam CD Vidi, dan itu diatur. Tapi setelah 2008 tidak pernah ada komunikasi lagi," kata Rudi. (ND)