Ahmad Dhani akhirnya menyatakan permintaan maaf usai dinyatakan melanggar kode etik anggota dewan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada Rabu, 7 Mei 2025. Dhani juga menyebut bahwa perkataan soal marga Pono merupakan fenomena selip lidah. 

Permintaan maaf Ahmad Dhani ini lantas menuai reaksi Rayen Pono. Penyanyi berusia 42 tahun itu menilai permintaan Dhani tidak tulus. Rayen bahkan menilai sekadar formalitas usai adanya putusan MKD. 

"Ahmad Dhani nggak minta maaf sama saya kok, dia minta maaf di media, dan permintaan maaf itu datang dari ketaatan dia kepada MKD, karena diperintahkan MKD untuk minta maaf makanya dia minta maaf. Permintaan maaf itu tidak lahir dari kesadaran bahwa dia melakukan kesalahan," ucap Rayen Pono, saat dihubungi.

Bedasarkan hal tersebut, Rayen akan tetap melanjutkan proses hukum yang tengah berjalan di Bareskrim Mabes Polri soal dugaan diskriminasi ras dan etnis. Menurutnya, permintaan maaf tidak serta merta menghentikan hukum yang berjalan.

"Oh lanjut, lanjut, permintaan maaf sekali pun tidak serta merta membuat proses hukum berhenti, kecuali, kami mencabut laporannya," lanjutnya. 

Penyanyi sekaligus produser ini juga blakblakan mengaku tidak menerima permohonan maaf Dhani. Apalagi. Bahkan dia mengklaim bahwa mengetahui betul personaliti dari seorang Ahmad Dhani. 

"Nggak akan ada permintaan maaf dari Ahmad Dhani, yakin saya, orang sombong kayak Ahmad Dhani nggak akan minta maaf, jadi pasti dia lebih rela menjalankan segala proses ini dari pada minta maaf sama saya. Dia sama sekali nggak sebutkan nama saya, dia hanya menyebutkan terlapor kan, jadi Dhani nggak akan minta maaf," ucap Rayen lagi. 

Sebelumnya, Rayen Pono bersama tim kuasa hukumnya mengadukan Ahmad Dhani ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Senayan, Jakarta, pada hari ini, Kamis (24/4/2025). Aduan ini buntut pernyataan Dhani yang menyebut marganya dengan nama "Porno". Perbuatan itu juga dinilai tak pantas mengingat Dhani adalah seorang anggota dewan. (ND)