logo shopcumi
  • Hot News
  • 1 tahun yang lalu

Jessica Wongso Banyak Didukung, Kembaran Mendiang Mirna Berikan Pesan Menohok

Image Source : instagram.com/made_s88

































Sejak dirilis oleh platform streaming Netflix pada hari Kamis (28/9) lalu, film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso' sukses menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, popularitas film dokumenter 'Ice Cold' juga berhasil melahirkan perspektif baru dalam kasus 'Kopi Sianida' terhadap Wayan Mirna Salihin yang terjadi pada tahun 2016. Pasalnya, saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa Jessica Wongso bukanlah pelaku sebenarnya.

Melihat banyaknya dukungan yang datang untuk Jessica Wongso, kembaran mendiang Mirna, Made Sandy Salihin pun geram. Lewat media sosial Instagramnya, Sandy lantas membagikan sebuah komentar pedas untuk masyarakat yang mendukung Jessica usai menonton film 'Ice Cold'. Sandy menegaskan, masyarakat seharusnya menyaksikan kembali secara lengkap proses persidangan Jessica sebelum membangun opini.


Baca Juga: Ibu Jessica Wongso Menangis Haru: Mirna Seharusnya Enggak Meninggal

"Tolong tonton persidangan yang sebenarnya, bukan hanya karena film dokumentar berdurasi satu jam anda bisa mendapatkan kesimpulan yang menyeluruh" tulis Made Sandy Salihin pada unggahan Instagram Story-nya (5/10)

Dukungan untuk Jessica setelah film dokumenter ini, tak hanya datang dari masyarakat umum. Master Firasat Wirang Birawa pun meyakini bahwa Jessica bukanlah pembunuh Mirna. Ia bahkan telah berulang kali menyuarakan keraguan ini di media sosial Instagramnya. Parahnya, unggahan ini justru membuatnya mendapatkan beragam ancaman. (FR)

related articles
Sempat Menolak, Ini Penyebab Chika Jessica Terima Bantuan dari Raffi Ahmad

  • Hot News
  • 6 hari yang lalu
Jessica Iskandar jadi Donatur ASI, Begini Respon Vincent Verhaag

  • Hot News
  • 1 bulan yang lalu
Pernah jadi Korban Pelecehan, Jessica Iskandar Akui Trauma dengan Dokter Laki-laki

  • Hot News
  • 1 bulan yang lalu