Baru-baru ini, jagat sosial media Tanah Air telah dihebohkan dengan banyaknya kontroversi yang meliputi Food Vlogger. Nama-nama seperti Aa Juju, Codeblu, Farida Nurhan pun kerap menghiasi media sosial. Hasilnya, komentar pedas Chef Juna mengenai food vlogger pun kembali ramai diunggah kembali oleh di media sosial.

Pasalnya, dalam acara podcast unggahan kanal Youtube Musemediaid, Chef Juna telah menyuarakan ketidaksukaannya terhadap konten-konten review makanan atau restoran. Tak main-main, Chef Juna bahkan menyebut konten Food Vlogger telah menodai industri yang dicintainya.

"Dunia kami, chef atau fnb industry itu sudah sedikit ternodai dengan banyaknya orang-orang yang sok jadi foodie. Food vlogger, cecet berecet yang sotoy dan lain sebagainya, itu ngerusak hidup kita, ngerusak profesi kita" ujar Chef Juna dalam video yang diunggah oleh kanal Youtube Musemediaid (1/3/2023)

Dalam kesempatan ini, Chef Juna pun menjelaskan bahwa kehadiran konten review makanan, dapat memberikan dampak yang besar bagi kemakmuran suatu restoran. Lantaran, kritikan keras mereka dapat menimbulkan citra negatif terhadap makanan mereka. Padahal menurut Chef Juna, food vlogger masa kini di dominasi oleh orang-orang yang tidak memiliki latar belakang apa-apa di dunia kuliner.

Baca Juga : Bang Madun dan Codeblu Akhirnya Bertemu, Masalah Review Jujur Selesai?

"(Contoh) konkritnya adalah food vlogger terutama mereka-mereka ini yang tidak jelas maksudnya, latar belakangnya, siapa kalian menganalisa makanan kita, padahal kamu gak tahu apa-apa, dan kamu berani-beraninya menulis artikel, jaman sekarang udah gak artikel lagi"

Apalagi, hanya dengan segelintir review yang tidak baik, dapat memberikan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi sebuah restoran. Terlebih lagi, di era digital seperti sekarang ini, hanya dengan akses internet, siapapun dapat memberikan klaim bahwa diri mereka adalah seorang ahli dari suatu bidang.

"Tapi jaman sekarang karena dengan media sosial dan semua bisa internet, mereka bisa ngoceh ngalor-ngidul yang mereka sendiri nge-rate makanan kita apa segala macem yang mereka tidak tahu kita tuh banting tulang setengah mampus dan pengorbanan banyak hanya karena mereka gak ngerti atau atau ekspektasinya beda ternyata hasilnya beda dan mereka menulis nya jelek" pungkasnya (FR)