Rendy Kjaernett secara terang-terangan telah mengumumkan niatnya untuk menghapus tato yang menyerupai wajah Syahnaz Sadiqah di punggungnya. Ia pun telah mempercayakan hal ini ke Hendric Shinigami, seorang ahli tato.

Proses penutupan ini pun sudah bergulir sejak sidang perdana perceraiannya dengan Lady Nayoan. Tetapi, keputusan ini juga melahirkan sebuah misteri, yaitu gambar apa yang akan menutup wajah Syahnaz dipunggung Rendy.

Hasilnya, netizen Tanah Air pun berlomba-lomba untuk membaca melalui proses penutupan yang didokumentasikan di oelh sang ahli tato. Lucunya, muncul sebuah anggapan yang menyebut Rendy menutup wajah Syahnaz dengan gambar setan. Namun, anggapan ini dibantah oleh Rendy Kjaernett.

Rendy menjelaskan bahwa gambar yang dipilihnya merupakan sebuah topeng kebudayaan Negara Sakura, yaitu Hannya.

"Kemaren tuh milih dari kesenian Jepang ya, topeng Jepang, Hannya" ujar Rendy Kjaernett melalui video yang diunggah kanal Youtube Seleb on Cam News (29/7/2023)

"Ya lebih ke art aja, ke arahnya art Jepang aja" lanjutnya

Baca Juga : Menyesal Tato Mirip Wajah Syahnaz, Rendy Kjaernett: Itu Keputusan yang Gak Baik

Rendy menjelaskan, topeng Jepang dipilihnya karena memudahkan proses penutupan. Selain itu, ayah tiga anak ini mengaku dirinya memang menyukai kesenian dari Jepang.

"Satu, karena kalau dengan gambar topeng kan lebih nge-block tuh, semuanya lebih ketutup, kedua, emang gua suka sama art-nya Jepang" tambahnya

Rendy Kjaernett pun mengaku tidak ambil pusing bila masyarakat menginterpretasikan gambar ini menjadi sosok setan. Karena, menurutnya perbedaan interpretasi dalam menerjemahkan sebuah hasil kesenian memang sering terjadi.

"Kalau itu kan sebenarnya kan, interpretasinya media aja, penafsirannya aja, tapi kalau dari guenya sendiri sih itu lebih kayak, ini topeng Jepang Hannya, kalau orangnya nanti bilangnya statement-nya apa, ya itu penilaian mereka aja sendiri" ucap Rendy Kjaernett

Setelah kasus perselingkuhannya tersebar, tato yang menghiasi punggung Rendy Kjaernett memang berhasil menjadi buah bibir masyarakat. (FR)