Jika menyebut nama Jan Djuhana, tentu yang terlintas adalah sosok penting dalam sejarah industri musik Indonesia.

Bagaimana tidak, sudah banyak penyanyi hingga band yang menuai kesuksesan lewat tangan dinginnya. Sebut saja Dewa 19, Kla Project, Sheila on 7, Padi, ratu, Glenn Fredly, Audy, Bondan & Fade2Black, dan masih banyak lagi.

Berkarier sejak tahun 1970-an, tentu Jan Djuhana sudah pernah merasakan pahit dan manis di industri musik Indonesia. Hal inilah yang siap dia bagikan kepada masyarakat lewat buku berjudul 'Di Balik Bintang: Jan Djuhana dalam Industri Musik Indonesia'.

Lewat buku 'Di Balik Bintang: Jan Djuhana dalam Industri Musik Indonesia' yang ditulis Frans Sartono dan Herlambang Jaluardi, pembaca diajak mengintip kisah kehidupan sang produser. Mulai dari kehidupan masa kecil, usaha yang pernah dirintis, hingga akhirnya memiliki label rekaman sendiri. Tak lupa kisah Jan Djuhana bertemu dengan banyak calon bintang.

Kecintaan Jan Djuhana terhadap seni memang tidak lepas dari peran keluarga. Kakeknya Djoe Koet Tjin atau Yoe Tjoe Ping, adalah kolektor lukisan, guci, kaligrafi China, dan patung. Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, bahkan pernah berkeliling rumahnya untuk menikmati koleksi benda-benda seni itu.

Di bidang musik, Jan Djuhana menyebut dirinya memang tumbuh dengan lagu-lagu pop. Kegemarannya terhadap musik pun kian bertambah ketika beranjak dewas.

Dengan pengalaman yang dimiliki, tak heran Jan Djuhana mampu 'melihat' adanya potensi dari lagu-lagu para calon bintang. Ia seolah bisa menangkap potensi dari penyanyi atau band yang lagunya dapat diterima khalayak umum. (ND)

cr image: Instagram.com/p/CaqXMbavNov