Image Source :
Retno Paradinah sangat kaget dengan putusan pengadilan yang menjatuhkan hukuman berat yaitu 18 tahun penjara dan denda Rp 1 Miliar atas kasus yang menjerat suaminya, Zul Zivilia. Meskipun vonis tersebut tentu lebih ringan jika dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang meminta hukuman seumur hidup, tentu saja bagi seorang istri yang sudah terpisah begitu lama dengan suaminya, hukuman tersebut sungguh teramat berat.
“Ya sebelumnya adalah kasus-kasus yang mungkin barang buktinya dia yang pegang tapi hukumannya ada yang tujuh bulan, sedangkan suami saya ini dari pihak polisi saja yang pas penangkapan gak ada barang bukti sama sekali, cuman keterangan dari saksi saja. Jadi dengan hukuman 18 tahun itu luar biasa banget gak adilnya” ungkap Retno Paradinah saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (7/6)
Sejak Zul Zivilia di penjara, Retno Paradinahlah yang menggantikan posisi sang suami sebagai kepala keluarga mencari nafkah. Kehidupan ekonomi yang awalnya normal, pelan-pelan mulai menemui banyak kesulitan. Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti ini, pemasukan dari jualan online yang digeluti Retno belakangan ini pun menurun drastis.
Selain berjuang keras menafkahi empat orang anaknya, Retno juga terus berupaya keras mencari jalan untuk membantu persoalan hukum yang menjerat suaminya, yang mana juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun begitu, Retno masih bersyukur masih ada keluarga yang masih bersedia membantunya di tengah kesulitan seperti ini.
“Pemasukan dari online saja sih, walaupun gak banyak kayak dulu sebelum pandemi tapi tiap hari ada, cuman namanya kita juga harus nyetok barang kalau untungnya ada segini, saya langsung sisihkan buat hari-hari gitu. Bantuan dari saudara ada, itu juga kalau udah kepepet banget baru saya minta bantuan, karena tiap bulan kan kalau mau dihitung-hitung pengeluaran kuang lebih harus 10 juta, rumah, sekolah dan lain-lain. Jadi kalau dari hasil jualan saya ya saya pakai dari hasil jualan saya , tapi kalau gak saya tetap minta bantuan ke entah kakak saya, atau ke mertua saya” tutur Retno Pradinah.