Connie Constantia akhirnya merilis buku berjudul Tuhan Tidak Adil?. Prosesnya sangat panjang, butuh waktu sampai 10 tahun. M. Jadul Maula sebagai penulis mengungkap alasan membutuhkan waktu lama untuk menulis buku artis senior itu.

“Waktunya lama karena pertama materinya sulit, kedua juga intensitas pertemuan tidak mesti. Yang ketiga bahannya datangnya tidak bareng, bertahap. Ini yang bikin proses untuk menata, menyusun, dan memahani, memaknai pengalaman rohani seperti apa,” ungkap Jadul saat ditemui di Pondok Seni & Budaya CC, Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (2/2).

Buku Tuhan Tidak Adil? memang berisi perjalanan spiritual Connie, juga seputar kisah hidupnya yang sejak kecil ternyata jauh dari kata bahagia. Connie yang selama ini dikenal sebagai wanita berpenampilan glamor, ternyata pernah berada di titik terendah dalam menjalani hidup.

“Waktu kecil saya alami kehidupan keluarga yang sudah di titik nadir, sampai saya mengkomplain bahwa Tuhan itu tidak adil, katanya Tuhan itu adil, kok seperti Tuhan tidak adil dalam kehidupan saya? Kemudian Isa Almasih datang waktu itu berupa siluet di waktu saya merenung, seperti matanya laser nancap ke hati dan pikiran saya. Ngomongnya gini, sabar Johana, kamu anak ada saatnya kamu mengerti. Ketika itu saya masih kecil, 9 tahun. Selesai itu, waktu demi waktu tahun 1994 saya mengalami pengalaman spiritual, 6 hari 6 malam saya tidak makan, tidak minum, saya bicara terus di situ muncul Isa Almasih yang nyata bukan siluet, nyata,” ceritanya.

Semua kisah lengkap hidup Connie tertuang dalam buku. Acara peluncuran buku juga dihadiri banyak artis senior serta seniman, dan budayawan. Mereka datang mengapresiasi karya Connie.

“Semoga Tuhan selalu menunjukmu dalam damai sejahtera dan apa yang telah kau hayati mudah-mudahan itu suatu jalan yang akan membawa anda lebih dekat kepada Tuhan dan damai dalam hidupmu. Dan saya merasakannya bahwa yang namanya Connie Constantia kalau menyanyi seperti itu, tapi punya hati yang penuh kelembutan, kesyukuran bahwa Tuhan itu ada. Dan untuk orang seperti ini pasti tidak akan berbuat iri, dengki, keji, korupsi. Dan mudah-mudahan apa yang ada di buku ini akan memberikan suatu wawasan untuk kita akan selalu ingat bahwa kita manusia ciptaan satu yakni Tuhan. Mari kita saling menghormati, saling menjaga, dan saling memberikan cinta, dan saling mendamaikan apa yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita, yaitu NKRI. Jagalah dengan hati, sepenuh jiwa, dan raga,” tandas Titiek Puspa. O ian/vin