Menikah pada 14 Maret mendatang di Selandia Baru, Femmy Permatasari dan Alfons Martinus tak jalani proses pemberkatan di gereja. Femmy dan Alfons hanya lakukan pencatatan sipil di Auckland Registry Office.

"Saya enggak ada pemberkatan gereja. Kan enggak bisa. Katolik di dunia manapun mana boleh diulang pernikahannya. Itu memang dari awal ternyata memang enggak bisa nikah di gereja Katolik," ujar Femmy di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (19/2).

Rupanya, alasan itu pula yang membatalkan rencana awal mereka menikah di sebuah kapel di Bali. Femmy dan calon suami akhirnya memutuskan menikah di Negeri Kiwi, ketimbang harus pindah agama menjadi Kristen.

"Memang itu sudah peraturannya. Kalau Katolik itu hanya maut yang memisahkan. Kalau cerai mati bisa nikah lagi, tapi kalau cerai hidup tidak akan pernah nikah lagi di gereja Katolik," jelasnya.

BACA JUGA, Nikah di Luar Negeri dan Dipercepat, Femmy Permatasari Ungkap Alasannya

"Enggak akan pernah ada pemindahan agama, saya tidak mau. Saya sama (calon) suami saya akan tetap di agama kita, Katolik. Kita enggak ada pemberkatan gereja, tapi resmi secara negara, sah," sambungnya.

Sementara, pernikahannya tinggal tiga minggu lagi, Femmy mengaku persiapannya hampir selesai seluruhnya. Ia dan Alfons hanya perlu melakukan fitting terakhir sebelum terbang ke Auckland.

"Sudah hampir 100 persen, semua sudah beres. Tinggal minggu depan mau fitting gaun pengantin, langsung ambil bajunya, langsung berangkat, karena tinggal 3 minggu lagi," pungkas Femmy. O gun/fie