Percaya atau tidak, Saga Omar Nagata adalah anak yang puitis. Anji punya buktinya. Kepada Anji, Saga kerap ajukan beberapa permintaan, salah satunya pergi ke bulan. Saga ingin pergi ke bulan karena takut kegelapan.

“Saga tidak makan hewan, tapi telur masih makan. Jadi roti, telur, roti, telur, ya sudah itu-itu saja makanan dia. Saya juga nggak tahu dia punya pengalaman spiritual apa di dalam imajinasinya. Saya juga nggak tahu. Kalau di liriknya kan ’Telur dadar, kamu di mana, telur dadar, kamu pergi ke mana, aku mencarimu’. Padahal kalau kita pikir, telur nggak pergi, tapi disediain, kenapa dia berpikir gitu? Dia juga pernah berpikir, Manji, Saga pengen ke bulan, Saga pengin ke langit mecahin bulan. Kenapa Saga? Karena Saga nggak suka gelap, Saga nggak suka malam, jadi Saga pengen mecahin bulan. Itu sebenarnya puitis banget, ada pengalaman spiritual apa entah ada apa di pikiran dia. Jadi ya kita sih menanggapinya dan meresponnya dengan merangsang dia untuk menciptakan lagu sendiri,” cerita Anji saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/4).

BACA JUGA, Saga Pecahkan Rekor MURI Sebagai Pencipta Lagu Termuda

Begitulah cerita awal Saga menciptakan lagu Telur Dadar. Tapi anehnya, Saga tak pernah mendengar dan enggan menyanyikan lagu milik sang ayah, meski lagu-lagu Anji aman dinyanyikan anak-anak.

“Nggak terlalu sih. Saya juga nggak pengen anak saya nyanyiin lagu saya, walaupun lagu saya aman dinyanyikan anak kecil. Tapi saya ingin anak saya nyanyikan lagu ciptaan dia sendiri,” ucap Anji.

“Tapi sesuai dengan usianya,” lanjut Wina Natalia, istri Anji.

“Saga nggak banyak hafal lagu. Padahal dikasih dengar terus, Cicak-cicak di Dinding, Balonku, Si Kancil, tapi dia suka bersenandung sendiri, nyanyi sendiri. Yang pertama lengkap dibikin judulnya Telur Dadar. Yang kedua mungkin Susu Mantap,” jelas Anji.

“Kalau Susu Mantap gimana bikinnya, Ga?” tanya Wina.

“Lagi belanja ke supermarket terus dia lagi lewat lorong susu, dia bersenandung,” tutup Wina. O ian/vin