Saat menggunakan susuk dan jimat, kehidupan ekonomi Adipura justru tidak mengalami perubahan. Hidupnya berkubang dalam kejahatan demi kejahatan. Sampailah ia pada tahap permenungan yang amat dalam soal makna hidupnya bagi orang lain dan posisi dirinya di hadapan sang khalik yang membawanya pada pertobatan.

“Ketika saya belajar mendekatkan diri pada Tuhan di 2008 akhir, 2009, sejak itu karir saya membaik, saya bersyukur, dengan mendekatkan diri pada Tuhan saya mendapat dua hal, baik kehidupan dunia atau yang mudahan di akhirat Tuhan memberi kesempatan menikmati,” papar Adipura dalam tayangan Hot Shot, Sabtu (1/7).

BACA JUGA, Tobat, Pesinetron Adipura Pilih Berdakwah

Pada tahun 2008, Adipura membuang segala yang berbau kegelapan, baik susuk maupun jimat dan mulai mengandalkan Allah yang diimaninya.

“Sejak itu saya meninggalkan dan membuang, ketika saya tanya dibuangnya gimana? Lah ya ga susah, buang satu kita melanggar apa yang dilarang, dulu misalnya ga boleh ini itu, langgar aja semuanya udah beres. Cuman bukan itu, saya menghilangkannya tidak macam-macam, di Qur’an, apabila diganggu setan jadi saya mohon perlindungan Allah,” ujarnya.

Hingga suatu ketika Adipura memilih hijrah di jalan Allah dan menjadi motivator bagi sesamanya untuk meninggalkan kekuatan kegelapan dan hidup sesuai ajaran agama.

“Ketika saya masuk ke ranah, saya tidak menjadi seorang ustadz, saya motivator, saya menyampaikan sesuatu, yang sudah saya lakukan. Bagaimana Adipura membuat hidup anda mudah, karena dalam Alqur’an. Jadi kalau kita belajar qur’an hidup saya mudah, ketika saya lakukan hidup saya mudah,” ungkap Adipura. O Ftr