Image Source :
Kematian adalah takdir, tak ada yang tahu kapan hal itu terjadi pada diri seseorang. Tapi, setiap orang bisa merasakan sinyal bahwa hidupnya akan segera berakhir. Hal itu pula yang dirasakan Pesinetron Renita Sukardi.
Sebelum meninggal dunia akibat menderita kanker payudara stadium tiga B yang dideritanya, Renita, melakukan lima hal yang menyentuh kalbu:
Tulis Pesan Untuk Anak
Seminggu sebelum meninggal dunia, Renita mengunggah foto dirinya dengan sang putra yang biasa disapa Al disertai tulisan yang mengharukan.
"Kangen melukin kamu nak...kangen bobo sambil rangkulan sama kamu nak...kangen hang out berdua kamu nak...kangen ngurusin kamu...kangen nganterin kamu ke sekolah...suka ngiri ma ibu2 yg bisa sama anaknya...ibu akan berjuang untuk kamu nak..walaupun kadang putus asa dtg...tp ibu akan usaha teruuuusss...semangaaaat #lagimelow #abaikansaja #tiba2sokpuitis #maafkan," tulisnya di Instagram.
Ikhlas Dan Pasrah
Jauh hari sebelum tutup usia, Renita sudah ikhlas dan pasrah kapan saja dirinya dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Sikap demikian, membuat Renita selalu terlihat tenang dan gembira dalam kondisinya yang hanya bisa terbaring di tempat tidur lantaran tulang lehernya sudah rapuh dan kaki kirinya sudah patah.
Bagi-Bagi Tas Dan Sepatu
Paskah operasi pengangkatan payudara pada tahun 2016 dan kondisinya drop lagi, Renita sudah menyadari sakitnya akan mengantarnya kembali ke hadapan sang Khalik. Karena itu, sejak Februari 2017, semua barang miliknya seperti tas, sepatu, dan aneka aksesoris ia bagikan kepada saudara, keluarga, dan siapa saja yang menjenguknya.
Syuting Sinetron Di Tempat Tidur
Sebulan sebelum meninggal dunia, Renita menyutujui permintaan Sutradara sinetron Tukang Ojek Pengkolan untuk menjalani syuting meski dilakukan di kamar tempat Renita terbaring. Menurut Hilmi, sang suami, Renita dengan antusias menjalani syuting hingga sembilan episode dan nyaris lupa dirinya tengah sakit.
Berjuang Untuk Sembuh
Hingga ajal menjemputnya, Renita tetap berjuang untuk sembuh dengan menjalani berbagai kemotherapi dan pengobatan di rumah sakit. Ia bahkan merasa optimis bisa sembuh dari sakit yang dideritanya. Tapi rupanya Sang Khalik punya kehendak lain. O Ftr