Image Source :
Kata-kata rasis tidak dapat diterima dan ditolerir.
Sabtu (17/10), Jerinx, drummer band punk rock berpengaruh asal Bali, Superman is Dead memposting sebuah kronologis peristiwa di akun facebooknya. Entah kenapa ia baru mengunggah hal tersebut, padahal kejadiannya sudah berlangsung lama.
Pada facebook dengan nama akun JRX itu, pria penuh tato bernama asli I Gede Ari Astina tersebut membagikan kisahnya beradu jotos dengan seorang pria asing tiga tahun lalu di sebuah restoran di Pulau Dewata.
Menurut pengakuannya, pada 29 November 2012 lalu saat Jerinx sedang asyik menikmati hidangan di sebuah restoran, tiba-tiba datanglah seorang pria asing bertubuh tinggi besar bersama pacarnya seorang perempuan lokal. Keduanya bertengkar hebat, awalnya Jerinx tak mempedulikan.
Namun karena terus menerus dihina akhirnya terjadi perkelahian antara Jerinx dan si bule hingga petugas keamanan tiba. Satu hal yang pasti, ia kecewa dengan petugas keamanan yang sepertinya tidak mau ambil tindakan terhadap si bule yang membuat kekacauan.
Jerinx, selain sukses dengan Superman Is Dead, ia juga aktif dengan proyek band sampingannya, Devildice. Tak hanya musik, ia juga aktif memperjuangkan agar Teluk Benoa di Bali Selatan tidak jadi direklamasi. O edi/berbagai sumber/ron