Image Source :
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas punya pesan terakhir. Namanya politisi, pesannya juga tak jauh dari bidang tersebut. Kepada istri Megawati Soekarnoputri beserta anak dan cucunya, Taufiq berpesan agar semua orang bisa berdamai meski beda pendapat.
Hal tersebut diungkapkan Politisi dari PDI Perjuangan Pramono Anung yang mendampingi saat-saat terakhir Taufiq kala kondisinya kritis. "Beliau sampaikan bahwa kita harus bisa berdamai dengan semua orang termasuk dengan pemerintahan yang ada," ujar Pramono, di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Minggu (09/06).
Pramono, yang kini menjabat Ketua DPR, mengaku sudah sering dinasihati oleh Taufiq agar DPR jangan selalu berbeda dengan pemerintah. Menurutnya, karakter Taufiq berbeda dengan politisi yang lain. "Karena beliau selalu ajak berdamai, duduk bersama," katanya.
Mengenai saat-saat terakhir Taufiq, Pramono mengaku kalau sejumlah anggota keluarga dan kerabat mengaku mendapat firasat sebelum Taufiq berpulang. Di tengah kondisi kesehatan yang kian menurun, ia masih bersemangat menjalankan tugasnya sebagai Ketua MPR. Tugas terakhir yang dilakukannya adalah saat peringatan Hari Pancasila, 1 Juni lalu, di Ende, Nusa Tengara Timur.
Di sana, Taufiq mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (01/06). Setelah itu, kondisinya menurun hingga harus dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura sejak Senin (03/06) malam.
Taufiq wafat, Sabtu (08/06) malam, di Singapura, karena penyakit komplikasi yang selama ini dideritanya. Ia meninggal dunia pada usia ke-70 tahun. Taufiq meninggalkan seorang istri Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri dan tiga anak yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala. (cumicumi@Jak)