Sosok yang gagah, tegas, berkumis tebal, jago menggambar, dan dekat dengan dunia anak-anak, itulah Pak Raden. Pria bernama asli Drs. Raden Soejadi atau Suyadi itu dikenal dengan salah satu tokoh ciptaanya bernama Si Unyil. Di era 80-an, cerita Si Unyil paling dinanti oleh anak-anak saat itu. Pak Raden dikenal sebagai sosok yang hangat dan mencintai anak-anak. Bahkan, ia bersedia menerima anak-anak masuk ke kediamannya di kawasan Petamburan, Slipi, Jakarta Barat. Menurut seorang tetangga, Pak Raden menganggap anak-anak yang datang bermain ke rumahnya seperti cucu sendiri. "Anak-anak di sini kalau dia ada waktu, suka diajak masuk ke rumahnya. Disuruh lihat-lihat apa saja boleh. Istilahnya sudah dianggap kayak cucunya sendiri," kata tetangga Pak Raden, Azizah Alatas baru-baru ini. Sebagai orang yang dikenal baik di masyarakat, pria kelahiran Jember, Jawa Timur, 28 November 1932 itu banyak mendapat perhatian dari masyarakat sekitar rumahnya. Mereka menilai kehidupan pak Pak Raden tak sebanding dengan apa yang sudah diberikannya selama ini. "Sosok Pak Raden engga pantes hidup menderita, miris lihatnya. Menurut kita artis-artis yang berkecukupan sudah selayaknya membantu Pak Raden," tambah Azizah. Suyadi sendiri menciptakan Si Unyil agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia di era 1980-an. Kemudian, Unyil diformat ulang untuk sesuai dengan era tahun 2000-an, sehingga tetap dapat digemari anak-anak Indonesia. Hasil dari format ulang acara Si Unyil adalah Laptop Si Unyil. Ia juga dikenal sebagai Pak Raden dalam acara Unyil. Di bidang pendidikan, Suyadi adalah lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung (1952-1960). Ia kemudian meneruskan belajar animasi ke Perancis (1961-1963).(cumicumi@Jak)