Hubungan asmara yang terajut antara Shinta Bachir dengan seorang mantan Kapolda Metro Jaya berujung pada masalah hukum. Shinta yang mengaku dua tahun menjalin hubungan dengan pria misterius tersebut mengaku diancam dibunuh oleh mantan petinggi kepolisian itu. Sebelumnya Shinta enggan mengatakan siapa identitas sang peneror. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, peneror yang juga jenderal bintang tiga itu mengarah pada nama Komisaris Jendral Makbul Padmanegara. **"...mengganggu kehormatan dan menyerang pribadi dari keluarga beliau."** Nama Makbul disebut-sebut lantaran Shinta sendiri sempat membeberkan ciri-ciri pria pengancamnya di sebuah tabloid hiburan. Ciri-ciri pria tersebut adalah seorang mantan kapolda yang merupakan alumnus Akabri Kepolisian tahun 1974. Namun kuasa hukum Makbul, Alfons Loemau membantah segala tuduhan tersebut. "Inilah kesempatan kami sebagai kuasa hukum untuk memberikan hak jawab. Agar semua masyarakat mengetahui mengenai persoalan yang sebenarnya. Kami meminta niat baik dari pihak Shinta Bachir untuk melakukan klarifikasi, jika tidak ada niat baik itu, maka langkah-langkah hukum akan kami tempuh," ujar Alfons saat ditemui di Humas Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/01). Menurut Alfons, pernyataan Shinta sudah sangat menyesatkan dan mengganggu ketentraman Makbul, keluarga serta pihak kepolisian. Alfons pun berharap, Shinta segera memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. "Untuk mewakili kepentingan Alumnus Akabri tahun 1974 dalam hal ini Komjen Makbul Padmanegara, kami mengklarifikasi bahwa hal itu tidak benar. Dan sekaligus meminta yang membuat pernyataan tersebut dan meralat. Dan apabila tidak diralat pernyataan tersebut, ini akan mengganggu kehormatan dan menyerang pribadi dari keluarga beliau," ujar Alfons. (cumicumi@Vin)