Bicara soal musik dangdut, pasti nama Rhoma Irama tersebut. Pasalnya, pria yang akrab disapa Bang Haji itu dijuluki sebagai raja dangdut lantaran dedikasinya pada perkembangan musik dangdut di Indonesia yang begitu tinggi.
Bahkan Rhoma sebagai ketua PAMMI atau Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia, bertekad akan tetap melestarikan musik dangdut sebagai salah satu ciri khas yang bisa membanggakan nama Indonesia di mata negara lain.
**"...Saya sih senang-senang aja dengar berita itu..."**
Meski seiring perkambangan zaman musik dangdut banyak pendapat pengaruh budaya dari luar, tapi satu hal yang harus dihindari yakni unsur erotisme. Rhoma dan Soneta Band konsisten tidak akan manggung jika ada unsur erotisme di panggung yang sama.
“Kalau di *on air* barangkali hanya Soneta yang punya sikap seperti itu. Soneta akan tampil tanpa adanya unsur erotisme di panggung. Saya sih nggak mau ada itu, kalau Soneta tampil tidak ada yang namanya erotisme, sensualitas, itu menjadi persyarakat Soneta. Mungkin bagi teman-teman yang lain belum sampai ke sana,” terangnya.
Kepedulian Rhoma Irama yang begitu tinggi pada musik dangdut membuat ayah Ridho Rhoma itu banyak dikagumi masyarakat. Sebagai bentuk penghargaan, beberapa fans Rhoma berencana mendirikan museum Rhoma Irama di Surabaya.
“Kemarin juga saya baru dengar kabar para penggemar mengusulkan untuk dibuatkan museum Rhoma Irama. Saya sih senang-senang aja dengar berita itu. Untuk progresnya sendiri saya belum tahu dengar dari pihak manapun, jadi baru wacana. Kalau wujudkanya dimana, kapan dan gimana saya belum tahu,” pungkasnya. (cumicumi@Vin)