Pernah dengar nama Ustadz Solmet? Yup, Ustadz muda itu semakin dikenal publik karena keahliannya berdakwah. Berawal dari kegemarannya mengikuti lomba berdakwah, Soleh Mahmud atau yang dikenal dengan nama Ustadz Solmet semakin eksis di layar kaca. Bahkan seiring berjalannya waktu, Ustadz Solmet kini menjadi pendakwah besar yang begitu banyak digandrungi masyarakat. Ustadz Solmet sendiri nggak menyangka jika perjalanannya berdakwah selama bertahun-tahun membawa dirinya terjun ke dunia hiburan. Ingin lebih dekat mengenal Ustadz Solmet? Yuk, ikuti cerita di bawah ini! Pernah bercita-cita sebagai seorang Ustadz? “Ya sebenarnya saya tidak pernah bercita-cita menjadi Ustadz, jadi dai, jadi mubalik. Tapi beberapa guru dan kyai yang mengajarkan saya melihat saya punya bakat ketika saya latihan ceramah. Nah, hingga saya diikut sertakan beberapa kali perlombaan.” Bagaimana awal karir hingga menjadi terkenal seperti sekarang? "Tahun 2002 saya mulai melenggangkan ke kancah dakwah sari satu kampung ke kampung lainnya, Mushola ke Masjid, pantai ke gunung, pedesaan ke daerah, sampai hari ini Alhamdulillah. Ya..." “...Tahun 2002 saya mulai melenggangkan ke kancah dakwah sari satu kampung ke kampung lainnya, Mushola ke Masjid, pantai ke gunung, pedesaan ke daerah, sampai hari ini Alhamdulillah. Ya Alhamdulillah itupun tidak menjadi cita-cita dakwah. Di dunia entertainment ditawarkan ikut lomba dakwah dan saya menolak. Karena saya menikmati dunia dakwah yang selama ini saya jalani, kemudian setelah tahun 2009-2010, mulai datang tawaran dakwah dari salah satu PH (*Production House*) mengajak saya bermain sinetron.” Bisa membagi waktu antara main sinetron dengan berdakwah? “Ya kalau sinetron bisa menjadi sarana dakwah kenapa tidak. Ujian kita bahwa semakin besar ruang dakwah, semakin besar amanah yang kita pikul, semakin besar pula harapan kita untuk segenap masyarakat Indonesia. Artinya kita harus memberikan sesuatu yang benar, sesuatu yang baik. Semoga dari dakwah yang kita berikan, mereka mendapat manfaat.” Bagaimana dengan kehidupan pribadi? “Aku masih sendiri. Gimana ya, sudah gampang kalau mencari pasangan. Itukan ibarat kayak orang milih-milih mobil, milih baju. Jadi tidak mudah dan gampang untuk kita menyandingkan seseorang jadi pasangan kita.” (cumicumi@Vin)