Pernikahan seharusnya menjadi sebuah awal kebahagiaan dalam kehidupan seseorang, namun tidak bagi Machica Muchtar yang ditelantarkan oleh suaminya. Belasan tahun Machica mencoba untuk mendapatkan pengakuan dari Moerdiono atas status pernikahan dan anak buah cinta mereka, sayangnya keinginan Machica tidak kunjung berhasil.

Anak semata wayangnya, Iqbal Moerdiono yang kini sudah beranjak dewasa belum juga mendapatkan pengakuan dari sang ayah meski sudah banyak bukti yang ditunjukkan oleh Machica kepada media. Karena merasa tidak ditanggapi, Macica pun akhirnya mengadu kepada Mahkamah Konstitusi mengenai permasalahannya in.

"Untuk jadwal hari ini agenda persidangan kami adlaah pemeriksaan ahli, jadi yang mana kami menghadirkannya adalah seorang pakar hukum Islam yang mana beliau mencoba untuk membedah dan menganalisis menyangkut persoalan yang sedang kami mohonkan," ujar Rusdiyanto, kuasa hukum Macica.

Permohonan yang diberikan kepada Mahkamah Konsitusi ini dilakukan oleh Iqbal selaku pemohon. Ia sangat berharap bahwa kelak ayah kandungnya dapat mengakui dan menerima dirinya layaknya sebuah keluarga. Namun, pada persidangan yang ditunggu-tunggu ini Iqbal ternyata tidak diperbolehkan untuk hadir.

"Iya karena dia kan termasuk pemohon sebenarnya dia yang mengajukan permohonan ini. Tapi karena dibawah umur nggak boleh hadir. Dia sebagai pemohon sudah masuk ke dalam tahap pemeriksaan ahli untuk ambil kesimpulan dan vonis," kata Rusdiyanto.

Machica dan Iqbal sangat berharap bahwa Mahkamah Konstitusi dapat membantu mereka menyelesaikan konflik yang berkepanjangan ini dan berlaku adil. Masa depan Iqbal ada di atas meja persidangan yang masih berlanjut hingga saat ini.

"Ya pasti berharap yah ini bisa menang artinya dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi. Terus terang sudah bertahun-tahun saya mengupayakan ini, ya mungkin ini upaya saya bersama Pak Rusdi. Mungkin harus kita jalani sampai hari ini juga masih berjalan, jadi semoga putusannya sesuai dengan harapan," harap Machica. (cumicumi@Zhr)