Ahmad Dhani terlibat keributan dengan wartawan Global TV saat wartawan tersebut hendak meliput seputar kabar kelahiran anak ketiga Mulan Jameela. Saat itu wartawan yang bernama Yadi dan Yandi itu berada di luar pagar rumah Mulan yang memang tak jauh dari rumah Dhani di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Wartawan tersebut sempat merekan kedatangan sebuah mobil yang diduga mobil Dhani. Mengetahui hal tersebut Dhani sempat memberikan aba-aba untuk tidak merekam. Wartawan dan kameramen itu pun mematikan kameranya dan masuk ke dalam mobil.

Namun Dhani dan beberapa anak buahnya langsung mendatangi mereka dan merampas kaset serta kamera tersebut. Keributan pun terjadi. Bahkan wartawan tersebut mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya. Namun sayang kaset tersebut tidak bisa ditahan dan jatuh ke tangan Dhani.

Merasa dihalang-halangi, Wartawan Global TV itu langsung melaporkan mantan suami Maia Estianty itu ke polisi dan Dewan Pers. Mau tidak mau Dhani harus berurusan dengan hukum karena ia dijerat dengan 4 pasal sekaligus.

Atas tindakan tersebut, Dhani dilaporkan dugaan tindak pidana pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, pasal 351 KUHP tentang penganiayaan ringan, pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dan pasal 4 ayat (3) UU Pers No 40 tahun 1999.

Bila tidak ada aral melintang, Rabu (02/03) siang korban amukan Dhani akan bertemu dengan Dewan Pers. Tentu saja sikap Dhani itu menimbulkan reaksi di ruang publik. Bahkan perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang biasa disingkat PWI yakni organisasi wartawan pertama di Indonesia menyayangkan sikap Dhani.

"PWI menyesalkan melakukan itu. Itu melanggar, melanggar Undang-Undang no. 40..., sensor dan pembredelan," jelas Kamsul Hasan, Ketua PWI Jaya ketika berbincang dengan cumicumi.com, Selasa (01/03). (cumicumi@Vin)